Blog Ini Dibuat Sebagai Sarana Menyimpan Tugas-tugas ISBD Dosen Pengampu Ana Maulana, Drs., M.Pd.

Sabtu, 21 Januari 2012

Kisah Mutilasi dari Bandung

Malam itu sebuah rumah di Kompleks Graha Cipta Gunung Batu, Bandung, Jawa Barat dijaga ketat polisi. Selain membentangkan garis polisi, tak sembarang orang boleh masuk ke rumah itu. Sebagian warga yang tertarik melihat aktivitas tak lazim di rumah tetangganya itu mulai berkumpul di depan rumah. Ternyata pemilik rumah itu, yakni pasangan suami istri Ronald Alimudian dan Maria Magdalena, ditemukan tewas di tempat terpisah akibat luka bekas senjata tajam.
Polisi langsung bergerak cepat. Selain mengumpulkan barang bukti dan mengidentifikasi korban, sejumlah saksi kunci termasuk satpam perumahan yang masuk paling awal dibawa ke kantor polisi. Sementara itu berdasarkan keterangan sejumlah tetangga dekat korban, penghuni rumah hanya empat orang, yaitu korban dan anaknya yang saat itu tak berada di rumah, serta seorang pembantu pria.
Tak berapa lama, polisi sudah menangkap seseorang yang dicurigai sebagai tersangka pembunuh Ronald dan Maria, di daerah Cililin, Kabupaten Bandung. Dia adalah Firmansyah, pembantu Ronald dan Maria. Firman sudah setahun bekerja merawat majikannya Ronald yang tengah stroke.
Setelah diinterogasi di Markas Kepolisian Resort Bandung Barat tersangka langsung digelandang ke tempat kejadian perkara. Sementara polisi kembali menggeledah dan memeriksa tempat kejadian perkara. Mereka mencari alat bukti yang bersesuaian dengan luka-luka yang didapat korban.
Kunci inggris, linggis, senjata tajam lainnya, panci, dan juga baju penuh darah disita dari tangan tersangka. Barang bukti serta pengakuan tersangka bisa menjebloskan Firman ke dalam sel tahanan dalam waktu lama. Ibunda Firman luluh dalam duka saat bertemu anaknya setelah setahun tak bersua.
Sementara itu, kerabat dan keluarga Ronald dan Maria tak kuasa menahan kesedihan saat mengantar korban ke peristirahatan terakhir di tempat pemakaman Kerkof, Cimahi. Terlebih anak semata wayang kedua korban, Retno. Kepedihan tak hanya dirasakan anak kedua korban, rekan kerja korban juga dirundung duka mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar